Polusi Udara Akibat Kebakaran Hutan
Pencemaran
udara yang disebabkan dari kebakaran hutan, yang mendapatkan beberapa
dampak yang sangat merugikan bagi seluruh makluk hidup yang ada
disekitarnya. Dapat manggangu kesehatan, estetika, kenyaman maupun
merusak properti. Penyebab kebakaran hutan sebagian dari kegiatan
manusia yang tidak bertanggung jawab, maupun dari keadaan alam yang bisa
menyebabkan kebakaran hutan yang menjadikan polusi diudara. Sifat alami
udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung
dan lokal,regional,maupun global.
Salah
satu penyebab polusi udara di Indonesia saat ini adalah seringnya
terjadi kebakaran hutan. Kebakaran hutan yang sering terjadi adalah di
hutan-hutan. Kebakaran hutan merupakan bencana yang setiap tahun terus
terjadi. Kebakaran hutan skala besar adalah fenomena yang menjadi sebuah
kecenderungan yang rutin dalam 20 tahun terakhir.
Kebakaran
hutan akibatkan polusi udara yang dimana penulisan ini bertujuan untuk
pengetahuan dan penelitian seputar pencemaran udara. Karena memberikan
banyak dampak buruk terhadap makluk hidup sekitar hutan. Menggunakan
metode pustaka dari beberapa sumber yang mendukung penulisan ini. Maksud
penulisan ini hanya sebagai pengembangan dan sebagai peringatan dalam
melestarikan hutan agar tidak terbakar kembali yang mengakibatkan polusi
uadara. Sebab sangat merugikan banyak pihak yang ada disekitarnya.
Polusi adalah masuknya makluk hidup, zat energi, atau komponen lain
dalam lingkungan atau perubahan tatatnan lingkungan oleh kegiatan
manusia.Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya, gas
H2S, Gas CO, CO 2’ dan batu bara.Sebab itu sangatlah merugikan bagi
semuannya.
Sumber
polusi udara dibagi menjadi dua yaitu pencemaran primer dan pencemaran
sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan
langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah
contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari
pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Beberapa
bahan polutan yang mencemari udara diantaranya bahan polutan primer
diantaranyad adalah bahan primer seperti hidrokarbon dan oksida, adalah
bahan polutan primer, karbon dioksida, senyawa sulpur oksida, senyawa
nitrogen oksida dan dioksida. Adapun polutan bentuk partikel berupa asap
karbon yang sangat halus bercampur debu dari proses pemecahan suatu
bahan.
Polusi
udara melanda di kota-kota sekitar hutan. Kebakaran hutan berakibat
pada pencemaran udara oleh debu, gas SOx, NOx, COx, dan lain-lain. Dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia.Berikut ini beberapa mekanisme biologis bagaimana polutan udara mencetuskan gejala penyakit.
- Modifasi ikatan kovalen terhadap protein penting intraseluler seperti enzim bekerja pada tubuh.
- Komponen biologis menginduksi inflamasi (peradangan) dan gangguan system imunitas.
- Stimulasi sistem saraf otonom dan nosioreseptor mengatur kerja jantung dan saluran napas.
- Efek adjuvant terhadap sistem imunitas tubuh.
- Efek procoagulant dapat mengganggu sirkulassi darah dan penyebaran polutan ke seluruh tubuh.
- Menurunnya sistem pertahanan tubuh normal.
- Terjadinya radang pada paru-paru
- Terbentuk radikal bebas
Namun sebagian besar polusi udara terfokuskan pada efek akibat terhirup
melalui saluran pernapassan mengingat saluran napas merupan pintu utama
masuknya polutan udara kedalam tubuh.
Sumber akibat polusi udara dari kebakaran hutan merupakan kejadian
alami, hal ini mengakibatkan dampak yang sangat buruk bagi seluruh
makluk hidup yag ada disekitarnya. Pencemaran udara terbagi menjadi dua
yaitu primer dan sekunder. Sebagai contoh salah satu senyawa yang aktif
dalam polusi udara yaitu karbon monoksida. Polusi udara juga berdampak
bagi kesehatan makluk hidup diantaranya manusia maupun hewan yang
terdapat di hutan tersebut. Hingga saat ini di Indonesia sering
mengalami kebakaran hutan yang mengakibatkan polusi udara yang
ditimbulkannya.
Cara menanggulagi pencemaran udara akibat kebakaran hutan:
- Penghijauan dan reboisasi atau penanaman kembali pohon-pohon
- Menghentikan pembakaran hutan secara terus-menerus
- Membentuk gerakkan penghijauaan secara berkalah
- Melakukan tebang pilih secara teratur
- Jangan melakukan tindakan yang bisa merugikan seperti hutan terbakar yang dilekukan secara sengaja.
Dari hal itu kita dapat disimpulkan bahwa polusi udara yang disebabkan
oleh terbakarnya hutan sangatlah berpengaruh semuanya, seperti kesehatan
yang menjadi salah satu mendapatkan dampak buruk. Hewan dan
tumbuh-tumbuhan semua terbakar dan tidak dapat diperbaharui lagi.
Untuk itu kita bekerja sama dengan pemerintah untuk mengalakkan gerakkan
untuk melindungi hutan yang ada di Indonesia ini dengan cara
penghijauan,reboisasi dan lai sebagainya untuk pelestarian hutan agar
tidak terbakar lagi, jika terjadi hal tersebut mendapatkan resiko yang
sangat berat dan sangat buruk bagi kehidupan.
Sumber : (http://oktaermayanti.blogspot.com/2011/10/polusi-udara-akibat-kebakaran-hutan.html )
0 komentar:
Posting Komentar